Wednesday, May 19, 2010

Emotional Evening

Tersebutlah Ikhsan, Yeri dan Dede yang mengunjungi teman baik mereka Gegen dan Nuri di desa Jatinangor. Hahaha... mereka jauh-jauh dateng ke Jatinangor untuk menghabiskan long week end plus cabut kuliah sehari (13-17 Mei 2010). Para kucrut ini nggak punya pilihan lain selain nyampah di kosan Gegen, dan Gegen pun pasrah menerima mereka (daripada ditelpon emaknya Yeri, hehe..).
Bertemu mereka bagi gue adalah kejadian langka dan ajaib karena selalu ada sesuatu yang bikin kita cekakak cekikik sendiri setelahnya, belum lagi makhluk-makhluk ini (Dede : red) adalah sobat lama gue yang notabene (kata Gegen) berwajah komik sehingga dengan hanya melihatnya nggak ngapa-ngapain (bahkan cuma lagi duduk diem nonton tv) bisa bikin ketawa, pokoknya menghibur pisan lah.
Sayangnya dari hari Kamis sampe Minggu gue nggak sempet ketemu mereka. Baru bisa ketemu hari Senin beres kuliah. Obrolan renyah pun dimulai sejak gue menjejakkan kaki di kamar kosan Gegen. Kalo soal ngomentarin orang mereka mungkin sangat expert di bidang ini. Gue juga korban celaan-celaan becanda mereka (siyaaaal...) sore ini.
FYI ni ya, mereka bisa ngabisin waktu berhari-hari cuma untuk ngomentarin foto Otong (temen gue juga) yang lagi iseng pake bando, hahaha... Sumpah ya, kreatif abis bahan cengan mereka. Lagian nggak sepenuhnya salah yang komentar tapi yang berpose juga mengundang untuk mengomentari, paraaaaah... Dan mau tau berapa komentar dari temen-temen gue? Man, gue juga nggak percaya, ternyata ada lebih dari 40 komentar. Yang ngomentari nggak banyak, tapi orangnya itu-itu juga, haha...
Ican, panggilan sayang Ikhsan (hoek!), memulai emotional evening dengan nyanyiin macem-macem lagu jazz gitu. Trus pas gue beres sholat ashar Gegen udah duduk pose mau ngiringin Ican nyanyi. Well, his voice is amazing. I never heard he singing before. Sumpah keren (^^)b. Then, saya teh ada ide untuk merekam mereka ngejam.
Formasi akhir adalah sebagai berikut :
Gegen : gitaris, backing vocal
Ican : main vocal
DJ (Dede) : basis
Yeri : nonton anime Tsubasa sambil menggumam ikut nyanyi
Gue : tukang ngerekam
Lagu yang dibawain lagunya Michael Buble yang Home, and hey.. Ican is so good at singing, dan gue sangat sadar Gegen dan DJ juga bisa dibilang expert masalah gitar. Mereka kombinasi yang bagus. Trus gue ngajakin mereka ke Chery’s Corner buat ngisi live music di sana, tapi Ican nggak mau, grogi ceunah.
So, sesorean kita ngejam. Beberapa lagu dibawain tapi yang direkam cuma lagu Home doang. Sayangnya, mereka mesti balik ke Cilegon malem ini coz kata Yeri yang anak kuliahan (hags..hags..hags..) ‘besok gue harus ngumpulin tugas’ dan DJ ‘gue nggak boleh cabut lagi, soalnya gue udah cabut 4 kali’ yang diakhiri dengan gegap gempita ketawa kita semua karena muka komiknya itu lho ~ guling-guling ketawa di lantai, hahaha...
Gue tahu, sahabat-sahabat kayak mereka yang dibilang berharga sama orang-orang dan gue merasa beruntung punya sahabat kayak mereka. Kalo diitung mah berarti udah sekitar, mm... hampir 9 tahun kita temenan, waktu yang nggak sedikit. Suatu saat kita akan berkumpul dan ketawa-ketawa kayak gini lagi sambil bawa anak-anak masing-masing, hihiy... Dear my beloved friend, i hope our friendship will continue like this forever. Love u. Kapan-kapan kita fotobox deh ya biar lengkap semua (Muda, Ariez, Otong, Eduz, Ical, and smua parter in crime gue)

I’ll write more next time and that’s it for this story.
(16 May 2010, at my boarding house)

Bali – Lombok journey part 2

I'll post it finally, this is second part of our backpacker journey. Just check it out guys.
Kira-kira sekitar Dhuhur kami memutuskan untuk kembali menapaki jalan backpacker kami, hehe... Sebelumnya kami mengenyangkan perut a.k.a sarapan pagi di rumah sodaranya Vidy. Eh, udah gitu ya pas mau berangkat sodaranya ngasi kami permen kopi sebungkus dan woops.... salam tempel (yeah, for real, haha.. how lucky), dengan judul ‘buat jajan’ berjumlah seratus ribu. Maaan, seratus ribu tu jajan bakso sampe muak bisa kali ye... Kita dalam perjalanan menuju stasiun Wonokromo tu sampe mikirin, beli kerupuk bisa dapet satu truk dengan uang seratus ribu itu.
Lalu sampailah kita bertiga di stasiun Wonokromo dengan peluh. Well, Surabaya ternyata terhitung negeri yang sangat panas bagi kami yang bermukim di dusun Jatinangor ini. Dan inilah kesalahan gue yang terbesar yaitu dengan memakai kaos hitam. Hmm... gimana enggak, pakaian yang gue bawa hampir semua hitam, dan isi lemari pakaian gue juga hitam semua, kekeke.. Nah pemirsa, sangatlah dianjurkan bagi anda untuk tidak menggunakan pakaian hitam di tempat panas seperti Surabaya ini.
Begitu fenomenalnya udara panas di Surabaya ini menyebabkan kita menyesal tidak membawa kipas lipat (cuma Vidy doang yang bawa). Alhasil kita kipasan seadanya dengan bungkus entah apa yang berhasil kami temukan di dalam tas kami. Kemudian, sesuatu menarik perhatian gue. Tampak oleh sudut mata gue sepertinya semua orang memperhatikan gerak-gerik-heboh-kepanasan kami bertiga. Gue mulai menyadari sesuatu, mereka tidak merasa kepanasan walaupun peluh bersimbah, bahkan mereka BIASA AJA duong. Hah... gue aja kayak udah mau mati rasanya (okei, lebay mode : on).
Yayaya... bagaimana tidak, mereka kan penduduk ASELI jadi wajar lah mereka nggak kepanasan karena udah biasa hidup di negeri panas ini. Mereka dengan tampang biasa aja berjalan santai menuju loket, berjualan, ngglesor di lantai menunggu loket penjualan tiket kereta tujuan mereka buka, dan lain-lain.
Setelah melihat-lihat jadwal keberangkatan kereta menuju Banyuwangi yang ternyata jam setengah 3, kami pun ikutan ngaso-ngaso di lantai bareng calon penumpang lain. Mengapa eh mengapa? Hal ini dikarenakan loketnya baru buka sekitar 1-1,5 jam sebelum jam keberangkatan, hueh... lamonyo... Awalnya kita ngaso agak jauh dari loket, namun setelah memperhitungkan (dengan sedikit pikiran licik) agar lebih cepat kami memutuskan untuk ngaso-ngaso di depan loket (yak, benar-benar di depan loket lho). Salah satu keuntungannya adalah ternyata di dalam loketnya (di tempat si penjual tiketnya itu lho) ber-AC, jadi udara-udara sejuk itu pun kami undang untuk menghampiri kami melalui lubang-lubang kecil di jendela loket. Hadoh... segitunya ya usaha mau ngadem.
Loket buka sekitar jam setengah dua kurang dan mulailah antrian berdiri berdesak-desakan karena nggak cuma loket kami saja yang baru buka, loket yang lain pun juga ikut buka. Tiket ini pun meloloskan kami ke dalam peron dan kembali duduk menunggu. Setelah selesai sholat di mushola sekitar peron kami pun merasa sangat bosan dan menghentikan kegiatan mati gaya tersebut dengan foto-foto. Gyahay, kapan lagi coba foto di stasiun keramat nan panas ini. Kegiatan ini memang sangat tidak dianjurkan karena mendadak anda akan menjadi pusat perhatian semua orang termasuk di dalamnya copet. Namun begitu, kegiatan ini sungguh efektif untuk membunuh waktu anda yang membosankan, hehehe..
Then, si penjaga mengumumkan kereta Sri Tanjung menuju ke Banyuwangi akan segera tiba. Mulailah kami memikitkan cara untuk dapat duduk nyaman sampai Banyuwangi sana. Begitu kereta tiba, kami sang calon penumpang dengan sigap menghambur ke setiap pintu dan mengesampingkan rasa kemanusiaan kami, tidak peduli bahwa penumpang yang ingin turun di stasiun Wonokromo belum turun. Argh... gila parakh lah pokoknya. Gue baru sadar ternyata ada ibu-ibu paruh baya yang mau turun berdiri di samping gue. Dia terdorong oleh arus manusia dari arah gue. Tampaknya teman-teman gue lebih gesit dari gue untuk nyari duduk dan gue tertinggallah di belakang. Namun sayangnya, hanya ada 2 tempat duduk. Dengan modal muka melas 2 tempat duduk itu kami jadikan tempat yang nyaman untuk duduk bertiga. Yaaa, begitulah kereta ekonomi. Welcome to the jungle once again.
Dalam perjalanan memakai kereta ekonomi kali ini, bertemulah kami dengan ibu-ibu di seberang kursi kami yang dengan panik merogoh setiap saku pakaiannya. Sedetik kemudian dia terisak, masih merogoh kantong pakaiannya. Gue yang tentu saja mengenali tanda-tanda ini sebagai suatu musibah langsung ngomong sama Fani dan Vidy, ‘Ibu itu kecopetan kayaknya.’
Ya, benar saja. Ibu itu jadi curhat sama teman duduknya, sambil masih menangis dan merasa nggak percaya aja kalau dompetnya hilang dicopet orang. Gejala yang timbul dari orang yang habis kecopetan kalo nggak nangis begitu ya kayak gue gayanya, diam sambil menyesali kenapa menaruh barang berharga tidak pada tempat yang aman. Begitu malang ibu itu, di kantongnya hanya tersisa Rp 2000 saja, padahal dari tempatnya nanti turun dia mesti naik angkot lagi kemudian naik ojek (hasil nguping pembicaraan). Untunglah, si ibu yang jadi tempat curhatnya orang yang berada (terlihat dari gelang emas mencolok yang dipakainya) dan mau menebengi ibu itu sampai rumahnya karena dia turun di stasiun yang sama dan suaminya akan menjemputnya. Eh, by the way, it really happend, bukan cerita yang gue angkat dari sinetron lho.
Perut lapar kami isi dengan nasi ayam yang dijual di kereta. Harganya Rp 3000 dan lumayan ngeganjel bagi gue. Setelahnya, gue ngerasa pusing dan mengantuk. Berkat obat dari kotak ajaib Vidy (baca : kota P3K) gue berhasil tidur sampe di luar udah gelap sekali dan melihat makhluk-makhluk berhidung mancung kayak keturunan arab bertebaran di sekitar tempat duduk kami. Whaaaaa, jackpot sodara-sodara. Perjalanan ini mungkin tidak semembosankan kelihatannya (misi mengeceng mereka di kepala gue, mwehehehe...).

Thursday, May 6, 2010

without u lyric

baru2 ini denger album 2pm yg baru lho....

judulnya without u


cekidot


I'm gonna get stronger
Guerae heuhjin ge deo joa eochampi eonjen gan neowa
Eereon iri isseosseul geot gatae
Neon boonmyeunghi eeraesseul geot gatae
Guereol baehyahcharari jigumin ge natji gipi saranghage dwego naseo alji
Anheul geol dahaengeuro saenggakgae gueraeseo I'm ok

Nae modeungeol akkimoebshi da jwosseo
Neoreul mideottgieh nae modeungeol da jwosseo
Neon guegeol beoryeosseo
I gave you my everything
Geureaseo eejen

I'm gonna be ok (Gonna be ok)
I'll be ok (Gonna be ok)
Baby without you (Without you)
Baby without you (Without you)
Neo oebshi meotjige (Oebshi meotjige)
Deo motjige (Oebshi meotjige)
Eereonal geoya (Without you)
Saragal geoyah (Without you)

Listen- everything happens for a reason
Everything happens for a reason
Dareun namjal mannan geoneun eebeon han beonbboon eeraneun
Maldo an dweneun mallo bonamana tanro nal yaegi malgo
Guenyang doraseo
Naega neomu apeo neoreul boneun ge gueman hago shipeo

Maeilmaeil naneun soggo eesseosseo
Nega eoddeon saraminji jocha mollasseo
Eejeneun arasseo
Neon sarangeul molla
Gueraeseo eejen

I'm gonna be ok (Gonna be ok)
I'll be ok (Gonna be ok)
Baby without you (Without you)
Baby without you (Without you)
Neo oebshi meotjige (Oebshi meotjige)
Deo motjige (Oebshi meotjige)
Eereonal geoya (Without you)
Saragal geoyah (Without you)

Wae naege eeraetni why?
Daeche naege wae gueraetni, made me cry?
Uriga gajyeotdeongeol da beoril jeongdoro
gabseochi eetneun eerieotdeon geon matni
Uriga hamkkehaetdeon sagandeuri
Ddo hamkke hal su eesseotdeon sagandeuri
Aswibjido ahnni?
Neoneun sanggwangoebni?
Jigeum neon, are you ok without me?

I'm gonna be ok (Gonna be ok)
I'll be ok (Gonna be ok)
Baby without you (Without you)
Baby without you (Without you)
Neo oebshi meotjige (Oebshi meotjige)
Deo motjige (Oebshi meotjige)
Eereonal geoya (Without you)
Saragal geoyah (Without you)

Tuesday, January 26, 2010

Happy Birthday Junho

Haa.. This post could be a shortest post.
Just wanna say that Junho reply everybody's wishes for him on UFO

Here they are :







quote:
[준호]어려운생일이라 여러분의 사랑이 평소보다 더 느껴지네요ㅠ
저도 사랑해요♥

[Junho] Since this is a hard birthday, your love reaches me even more than the usual ㅠ I love you too♥

source : 2pm-online